PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Revolusi hijau merupakan suatu program yang dikhususkan
pada pembangunan sektor pertanian. Program ini mulai dikenal di Indonesia
sekitar tahun 1960-an, yaitu pada masa kepemimpinan Soeharto. Loekman Soetrisno
(2002) menjelaskan bahwa, Tujuan utama revolusi hijau adalah untuk menaikkan
produktifitas sektor pertanian, khususnya sub-sektor pertanian pangan, melalui
paket teknologi pertanian modern. Paket tersebut terdiri atas pupuk
non-organik, obat-obatan pelindung tanaman, dan bibit padi unggul.
Melalui program ini, pada tahun 1984, Indonesia berhasil
menjadi negara swasembada pangan terbesar. Dalam waktu yang cukup lama yaitu
sekitar 20 tahun, program revolusi hijau juga telah berhasil mengubah kebiasaan
dan sikap para petani Indonesia yang awalnya memakai sistem bertani secara
tradisional menjadi sistem bertani yang modern dimana para petani mulai
menggunakan teknologi-teknologi pertanian yang ditawarkan oleh program revolusi
hijau. Perubahan sikap tersebut sangat berpengaruh terhadap kenaikan produktifitas
sub-sektor pertanian pangan, sehingga Indonesia mampu mencapai swasembada
pangan. Keberhasilan Indonesia ini adalah akibat dari meningkatnya hasil panen
sebagai akibat berjuta-juta petani di Indonesia, khususnya di Jawa, menggunakan
bibit unggul baru dan pupuk kimia.
Tetapi dibalik itu semua, banyak dampak negatif yang
dialami oleh para petani Indonesia. Salah satunya adalah banyak petani yang
malah kehilangan pekerjaan bertani mereka sehingga tidak sedikit petani yang
hidup semakin miskin. Sikap dan kebiasaan petani pun mulai berubah yang awalnya
“anti teknologi” menjadi ketergantungan terhadap teknologi pertanian yang
modern. Selain itu pemakaian bahan-bahan kimia yang digunakan pada hasil
pertaian juga menyebabkan khususnya para petani mengalami kesusahan dan
berpengaruh juga pada masyarakat luas pada umumnya.
Makalah ini akan membahas secara lebih jelas mengenai
pengaruh apa saja yang diakibatkan oleh revolusi hijau terhadap petani di
Indonesia. Dalam makalah ini akan dibahas sedikit banyak mengenai pengaruh dan
dampak apa saja yang telah ditimbulkan oleh adanya revolusi hijau.
2.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
antara lain yaitu:
a. Apa
saja perkembangan
revolusi hijau itu?
b. Penyebab munculnya revolusi hijau
3.
Tujuan
dan Manfaat
Tujuan dari
dibuatnya makalah ini adalah:
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran sejarah
b. Mengetahui isi apa saja yang terdapat dalam isi
tentang revolusi hijau
c. Mengetahui latar belakang revolusi hijau
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Proses Revolusi Hijau dalam Meningkatkan Produksi
Pertanian
1.
Pengertian Revolusi Hijau
Revolusi hijau sering dikenal dengan
revolusi agraria yaitu suatu perubahan cara bercocok
tanam dari cara tradisional berubah ke cara modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Definisi lain
menyebutkan revolusi hijau adalah revolusi
produksi biji-bijian dari penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari varietas gandum, padi, jagung yang membawa
dampak tingginya
hasil panen. Tujuan revolusi hijau
adalah meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara
penelitian dan eksperimen bibit unggul.
2.
Latar Belakang Munculnya Revolusi hijau
Adapun latar belakang munculnya revolusi
hijau adalah sebagai berikut.
a. Hancurnya lahan pertanian akibat PD I dan PD II.
b. Pertambahan penduduk meningkat sehingga kebutuhan
pangan juga
meningkat.
c. Adanya lahan tidur.
d. Upaya peningkatan produksi pangan.
Gagasan tentang
revolusi hijau bermula dari hasil penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus (1766 – 1834) yang berpendapat
bahwa “Kemiskinan dan kemelaratan adalah masalah yang
dihadapi manusia yang disebabkan oleh tidak
seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan peningkatan produksi pertanian. Pertumbuhan penduduk sangat
cepat dihitung dengan deret ukur (1, 2, 4, 8,
16, 32, 64, 128, dst.) sedangkan peningkatan produksi pertanian dihitung dengan deret hitung (1, 3, 5, 7,
9, 11, 13, 15, dst.)”. Pengaruh tulisan Robert Malthus
tersebut, yaitu:
a. Gerakan pengendalian pertumbuhan penduduk dengan cara
pengontrolan
jumlah kelahiran;
b.
Gerakan usaha
mencari dan meneliti bibit unggul dalam bidang pertanian.
3.
Perkembangan Revolusi Hijau
Revolusi hijau dimulai
sejak berakhirnya PD I yang berakibat hancurnya lahan pertanian.
Penelitian disponsori oleh Ford and Rockefeller Foundation di Meksiko, Filipina, India, dan Pakistan. IMWIC
(International Maize and Wheat Improvement Centre)
merupakan pusat penelitian di Meksiko. Sedangkan di Filipina, IRRI (International Rice Research
Institute) berhasil mengembangkan bibit padi baru
yang produktif yang disebut padi ajaib atau padi IR-8.
Pada tahun 1970
dibentuk CGIAR (Consultative Group for International Agriculture Research) yang bertujuan untuk
memberikan bantuan kepada berbagai pusat
penelitian international. Pada tahun 1970 juga, Norman Borlang mendapatkan
hadiah nobel karena gagasannya mencetuskan revolusi hijau dengan mencari jenis
tanaman biji-bijian yang bentuknya cocok untuk mengubah energi surya menjadi
karbohidrat pada tanah yang diolah menjadi subur dengan tanaman yang tahan
terhadap hama penyakit. Upaya meningkatkan produktivitas pertanian antara lain
dengan cara sebagai berikut.
a. Pembukaan areal
pertanian dengan pengolahan tanah.
b. Mekanisme
pertanian dengan penggunaan alat-alat pertanian modern seperti bajak dan mesin
penggiling.
c. Penggunaan
pupuk-pupuk baru.
d. Penggunaan
metode yang tepat untuk memberantas hama, misalnya dengan alat penyemprot hama,
penggunaan pestisida, herbisida, dan fungisida.
Perkembangan Revolusi Hijau juga berpengaruh terhadap Indonesia. Upaya peningkatan
produktivitas pertanian Indonesia dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a.
Intensifikasi
Pertanian
Intensifikasi
pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan menerapkan formula
pancausaha tani (pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, pemupukan, irigasi,
dan pemberantasan hama).
b.
Ekstensifikasi
Pertanian
Ekstensifikasi
pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan memperluas lahan
pertanian, biasanya di luar Pulau Jawa.
c.
Diversifikasi
Pertanian
Diversifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian
dengan cara penganekaragaman tanaman, misal dengan sistem tumpang sari (di
antara lahan sawah ditanami kacang panjang, jagung, dan sebagainya).
d.
Rehabilitasi
Pertanian
Rehabilitasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan
cara pemulihan kemampuan daya produktivitas sumber daya pertanian yang sudah
kritis.
Faktor-faktor penyebab timbulnya lahan kritis adalah sebagai berikut.
1) Penanaman yang
terus menerus.
2) Penggunaan pupuk
kimia (pestisida, herbisida).
3) Erosi karena
penebangan liar.
4) Irigasi yang
tidak teratur.
Upaya untuk memperbaiki lahan pertanian antara lain dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut.
1) Reboisasi untuk
kawasan hutan/nonhutan.
2) Melakukan tebang
pilih.
3) Pembibitan
kembali.
4)
Penanaman sejuta
pohon.
5)
Penanaman tanah
lembah/pegunungan dengan terasering/sengkedan.
6)
Seleksi tanaman
(tanaman pelindung/tua).
4.
Keuntungan Revolusi Hijau
Adapun keuntungan dari
adanya Revolusi Hijau, adalah berikut ini.
a.
Ditemukannya
berbagai jenis tanaman dan biji-bijian/varietas unggul.
b.
Meningkatnya
produksi pertanian yang berarti dapat mengatasi pangan.
c.
Pendapatan
petani meningkat yang berarti meningkatnya kesejahteraan petani.
Tahun 1988, Indonesia
mendapat penghargaan dari FAO karena berhasil dalam swasembada
pangan.
5.
Kelemahan Revolusi Hijau
Sedangkan kelemahan
dari Revolusi Hijau adalah berikut ini.
a.
Menghabiskan
dana yang besar untuk biaya penelitian.
b.
Menurunnya daya
produksi tanah karena ditanami terus menerus.
c.
Polusi tanah dan
air akibat penggunaan pupuk pestisida yang berlebihan.
d.
Dengan
mekanisasi pertanian mengakibatkan tenaga manusia digantikan mesin.
B.
Perkembangan Sistem Informasi, Komunikasi, dan
Transportasi serta Dampaknya dalam
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
1.
Pengertian Informasi dan Komunikasi serta
Transportasi
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, sistem berarti perangkat unsur yang secara
teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Informasi adalah data yang telah diperoleh, sehingga
mempunyai arti dan nilai. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, informasi berarti penerangan, keterangan,
pemberitahuan, kabar atau berita. Menurut Alfin Toffler (Seorang Futurolog AS), informasi adalah fakta, laporan,
perkembangan, perasaanperasaan, membuat
kecenderungan-kecenderungan yang dapat memengaruhi keputusan/pembentukan masyarakat/dunia.
Pengertian komunikasi
adalah membagi informasi, memberitahu, memindahkan atau
bentukan pikiran baik secara lisan maupun tulisan. Definisi lain menyebutkan komunikasi adalah suatu
transformasi informasi antar orang atau kelompok atau lembaga dalam bentuk penyebaran
berita melalui lisan, tulisan, suara, gambar
maupun lambang tertentu. Komunikasi massa adalah penyebaran
informasi atau komunikasi yang membawa pesan untuk orang banyak, Misalnya koran, televisi, majalah, radio
sebagai pemberi informasi (sender) dan masyarakat
sebagai penerima informasi (receiver). Pengertian transportasi
adalah pengangkutan barang (benda) atau sebagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi.
2.
Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa
SKSD Palapa adalah
sistem satelit komunikasi yang dikendalikan oleh sistem satelit komunikasi pengendali bumi yang dibuat oleh
HAC (Hughes Aircraft Company) Perumtel
Indonesia. Nama palapa diambil dari sumpah Gajah Mada yang akan mempersatukan Nusantara. SKSD Palapa dibangun tahun 1974–1976 dengan
peluncuran generasi 1-A1. Sampai tahun 1996
sudah generasi 3 dengan code C2 yang jarak jangkauannya
dari Irian sampai Vladivostok (Rusia), dari Australia sampai Selandia Baru. Juga dipakai oleh negara-negara
tetangga, Australia, Papua Nugini, Maca, Selandia
Baru, dan Vietnam.
Sekarang ini kita mengenal satelit komunikasi yang lain, yakni Telkom-1 dan
Garuda-1
Fungsi SKSD Palapa adalah sebagai berikut.
a. Hubungan
komunikasi antardaerah, antarnegara lebih mudah.
b. Mempererat
penyebaran informasi melalui televisi, internet, faksimile.
c. Mempermudah
komunikasi telepon SLI, SLJJ, STO (Sentral Telepon Otomat).
d. Sebagai satelit
pengulang (repeater).
3.
Radio
Dr. Lee De Forest dari AS merupakan penemu radio tahun 1916 sehingga mendapat
julukan The Father of Radio. Tahun 1919 Dr. Frank Conrad (seorang ahli pada
westing house Company di Pitssberg AS) berhasil mengadakan eksperimen
menyiarkan musik. Tahun 1920 masyarakat Amerika dapat menikmati siaran radio
dan mulai tahun 1923 stasiun radio meningkat tajam menjadi SSG Stasiun. Tahun
1933, Prof. E.H. Amstrong memperkenalkan FM (Frequency Modulation) yang
mempunyai kelebihan antara lain:
a. Dapat
menghilangkan interference (gangguan) yang disebabkan oleh cuaca, bintik-bintik
matahari, alat listrik, atau dua stasiun yang bekerja pada gelombang yang sama
b. Suaranya jelas
dan jernih.
Perkembangan Radio di Indonesia
1
April 1933, Mangkunegoro VII dan Sarsito Mangunkusumo mendirikan SRV (Solossche
Radio Vereenging) di Surakarta. SRV sebagai pelopor timbulnya siaran radio yang
diusahakan oleh bangsa Indonesia sendiri. Sedangkan radio siaran yang pertama
diusahakan oleh Hindia Belanda tanggal 16 Juni 1925 bernama BRV (Bataviasche
Radio Vereenging) di Jakarta. Badan-badan radio yang lainnya adalah :
-
NIROM : Nederlansch Indische Radio Omroep Mij di Jakarta,
Bandung, dan Medan.
-
MAVRO : Mataramse Vereenging Voor Radio Omroep di
Yogyakarta.
Atas usaha M. Sutarjo Kartohadikusumo dan Sarsito Mangunkusumo tanggal
24 Maret 1937 didirikan PPRK (Perserikatan Perkumpulan Radio Ketimuran) di
Bandung dengan tujuan berupaya memajukan kesenian dan kebudayaan nasional guna
kemajuan masyarakat Indonesia secara rohani dan jasmani.
Pada masa pendudukan Jepang, penyelenggaraan radio ditangani oleh Hoso Kanri
Kyoku. Perkembangan radio merosot karena semua radio siaran diarahkan untuk
kepentingan militer Jepang. Pada awal kemerdekaan, radio berperan menyebarkan
berita Proklamasi.
Tanggal 11 September 1945 diadakan rapat di Jakarta yang dipimpin oleh
Abdurrachman Saleh dan dihadiri oleh 16 pemimpin dari Jakarta, Bandung,
Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, dan Surakarta. Adapun hasilnya adalah sebagai
berikut.
a. Menetapkan
tanggal 11 September 1945 sebagai hari berdirinya RRI.
b. Semua yang hadir
menyatukan diri sebagai pegawai RRI.
c. Pusat RRI di
Jakarta.
d. Abdurrachman
Saleh dipilih sebagai Pemimpin Umum RRI.
e. Cabang RRI yang
pertama adalah Jakarta, Bandung, Surakarta, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta,
Malang, dan Surabaya.
f. Semboyan RRI
“sekali di udara tetap di udara”.
PP No. 21 / 1967 tentang amateurisme radio amatir adalah seperangkat pemancar
radio yang digunakan untuk berhubungan dalam bentuk percakapan. Radio amatir
tergabung dalam ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia). Disusul PP
No. 55 tahun 1970 tentang radio siaran nonpemerintah yang berfungsi sosial
yaitu sebagai alat pendidikan, penerangan, dan hiburan.
Tahun 1974 stasiun radio swasta niaga bergabung dalam wadah PRSSNI (Persatuan
Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia). Tahun 1984, RRI mendapat penghargaan dari
The Population Institute (Lembaga Kependudukan) yang berpusat di Washington,
karena siaran sandiwara radionya terbaik se-Asia dengan judul “Butir-butir
pasir di laut“ (yang bertemakan KB).
Setelah merdeka siaran luar negeri Indonesia dikenal dengan nama The Voice
of Free Indonesia. Sekarang siaran luar negeri RRI dari Jakarta dikenal dengan
nama Voice of Indonesia (Suara Indonesia). RRI ditunjang oleh MMTC (Multimedia
Training Center) yang bertujuan untuk mendidik dan melatih para karyawan.
Adapun fungsi radio sejak ditemukan sampai sekarang adalah sebagai:
a. hiburan;
b. penerangan;
c. pendidikan;
d. propaganda
(Jepang dengan propaganda Hakko I-Chiu, artinya delapan penjuru mata angin
dalam satu atap);
e. pembangunan
(menyampaikan hasil-hasil pembangunan dan memotivasi masyarakat untuk turut
berpartisipasi dalam pembangunan nasional).
4.
Televisi
Paul Nipkow dikenal sebagai “Bapak Televisi” karena penemuannya berupa
electrische teleschope yang dapat mengirim gambar melalui udara dari satu
tempat ke tempat lain. Pada tahun 1883 – 1884. Tahun 1939 masyarakat AS telah
menikmati televisi. TVRI lahir berdasarkan SK Menpen tahun 1961 untuk
menayangkan/meliput semua kegiatan kejuaraan Asia Games IV di Jakarta. Proyek
ini ditangani oleh perusahaan elektronika Jepang Nippon Electric Company (NEC).
TVRI berhasil mengudara pada acara liputan 17 Agustus 1962 di Istana Negara.
Tanggal 24 Agustus 1962, TVRI diresmikan oleh Presiden Soekarno.
Mulai 11 Maret 1963, TVRI menayangkan siaran iklan/siaran niaga. Tapi mulai
1 April 1981 pemerintah melarang siaran niaga dengan alasan:
a. TVRI berfungsi
sebagai government tool (alat pemerintah) yang bertugas menyiarkan pembangunan
dan hasil-hasilnya ke seluruh pelosok Indonesia.
b. b. TVRI berperan
meningkatkan pengetahuan dan wawasan pola piker masyarakat.
c. Masyarakat
bersifat konsumerisme.
Untuk
biaya operasional TVRI dilakukan dengan cara berikut ini.
a. Pemerintah
memberi subsidi.
b. Masyarakat
pemilik televisi dikenakan iuran.
c. Siaran televisi
swasta boleh menyiarkan iklan, hasilnya sebagian untuk TVRI.
Mulai tahun 1989, pemerintah mengizinkan kehadiran televisi swasta, sehingga
bermunculan TV-TV swasta antara lain:
a. RCTI, 24 Agustus
1989 di Jakarta;
b. SCTV, 24 Agustus
1990 di Surabaya;
c. TPI, 23 Januari
1991;
d. ANTV, tahun
1993;
e. Indosiar,
Januari 1995, dan sebagainya.
Televisi memberikan dampak baik positif maupun negatif antara lain
sebagai berikut.
a. Dampak positif
dari televisi
1) Menambah wawasan
di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
2) Menambah
pendidikan dan pengetahuan.
3) Mengomunikasikan
hasil-hasil pembangunan.
b. Dampak negatif
dari televisi
1) Penjajahan
informasi dari Negara tertentu terhadap negara lain.
2) Budaya
konsumerisme dan konsumtif.
5.
Sarana
Perhubungan
Penggunaan roda diperkenalkan pertama oleh bangsa Hyksos tahun 1675 SM.
Penemuan mesin uap oleh James Watt 1769 membawa perubahan besar karena
transportasi (kapal, lokomotif, mobil) dijalankan dengan mesin uap. Dengan
berkembangnya sektor perhubungan/transportasi berperan untuk:
a. meningkatkan
produksi dan jasa;
b. meningkatkan
arus wisata;
c. memperlancar arus
informasi;
d. memperlancar
arus barang dan manusia;
Sarana perhubungan meliputi darat, laut, dan udara;
a. Perhubungan
Darat Sarana perhubungan darat paling banyak diminati karena relatif murah, cepat,
mudah dijangkau. Untuk meningkatkan sarana transportasi upaya yang ditempuh
pemerintah, antara lain sebagai berikut.
1) Pemeliharaan
rehabilitasi jalan raya yang sudah ada.
2) Membangun jalan
tol dan jalan layang, ringroad.
3) Pembangunan
jalan kereta api.
4) Rehabilitasi
infrastruktur dan penyediaan tambahan perlengkapan operasional jalan KA.
5) Pengadaan kereta
api lebih modern, Argo Bromo, dan Argo Gede.
KA pertama dikelola oleh PJKA. Sekarang dikelola oleh Perumka (Perusahaan
Umum Kereta Api), yaitu BUMN di bawah Departemen Perhubungan yang mengelola KA
di Indonesia.
b. Perhubungan Laut
Upaya pemerintah dalam meningkatkan sarana transportasi laut adalah:
1. Merehabilitasi
dan meningkatkan kapasitas infrastruktur yang ada.
2. Pengadaan kapal
Feri dan kapal pengangkut barang.
3. Perbaikan
pelabuhan laut, terminal peti kemas, dan dermaga-dermaga.
4. Meluncurkan
kapal cepat Palindo Jaya 500 tahun 1995.
5. Mendirikan PT
PAL di Surabaya sebagai pusat pengembangan industry maritim Indonesia.
Tujuan pembangunan perhubungan laut:
1. Mempercepat lalu
lintas antarpulau.
2. Meningkatkan
perdagangan domestik dan internasional.
c. Perhubungan
Udara
Perkembangan transportasi udara ditandai dengan semakin mudah dan cepatnya
transportasi antarprovinsi, antarpulau, dan antarnegara. Dengan adanya maskapai
penerbangan perintis, yaitu Merpati Nusantara, Mandala, Bouroq, Sempati, dan PT
Industri Pesawat Terbang Nurtania berubah menjadi IPTN (Industri Pesawat
Terbang Nusantara) yang sekarang dikenal dengan pesawat NC-212, Helikopter NBO
105, CN 235 (Tetuko), N-250 (Gathotkaca), serta produksi komponen pesawat F-16,
Boeing 747, dan Boeing 737.
Perkembangan informasi, komunikasi, dan transportasi
dapat meningkatkan arus informasi, memperpendek jarak antar pulau, maupun
antarnegara.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa Revolusi
hijau merupakan suatu program yang dikhususkan pada pembangunan sektor
pertanian.
Melalui program ini pada tahun 1984, Indonesia berhasil menjadi negara
swasembada pangan terbesar.
Dalam waktu yang cukup lama yaitu
sekitar 20 tahun, program revolusi hijau juga telah berhasil mengubah kebiasaan
dan sikap para petani Indonesia yang awalnya memakai sistem bertani secara
tradisional menjadi sistem bertani yang modern dimana para petani mulai
menggunakan teknologi-teknologi pertanian yang ditawarkan oleh program revolusi
hijau.
Dari
judul serta isi makalah ini kami selaku penyusun dicukupkan sekian dan terima
kasih. Tidak lupa kepada Guru dan teman-teman pendengar sekalian kami tidak
menutup kemungkinan menerima masukan/kritik serta saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Sh. Musthofa,
Suryandari, Tutik Mulyati. Buku Sejarah
SMA/MA Kelas XII Program IPA bse
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah berjudul “Revolusi Hijau” ini.
Tidak
dapat dipungkiri lagi, hambatan demi hambatan selalu kami temui dalam halnya
penyusunan setiap makalah. Tapi dengan kerja keras serta dorongan dari semua
pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kekurangan
demi kekurangan selalu ada, karena kami hanyalah manusia biasa. Oleh sebab itu,
kritik serta saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi perbaikan
dimasa yang akan datang.
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1
C. Tujuan dan
Manfaat........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Proses Revolusi
Hijau dalam Meningkatkan Produksi Pertanian ...................................... 3
1.
Pengertian
Revolusi Hijau........................................................................................... 3
2.
Latar Belakang
Munculnya Revolusi hijau................................................................. 3
3.
Perkembangan
Revolusi Hijau.................................................................................... 3
a. Intensifikasi
Pertanian .......................................................................................... 4
b. Ekstensifikasi
Pertanian........................................................................................ 4
c. Diversifikasi
Pertanian.......................................................................................... 4
d. Rehabilitasi
Pertanian............................................................................................ 4
4. Keuntungan
Revolusi Hijau........................................................................................ 5
5. Kelemahan
Revolusi Hijau.......................................................................................... 5
B. Perkembangan
Sistem Infornasi, Komunikasi dan Transpostasi Serta
Dampaknya dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan
Bernegara....................... 5
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............................................................................................................................... 11
|
waw sangat bermanfaat trimkasih sudah berbagi info pertanian online,
BalasPadamkunjungi balik cara ternak Kambing dan domba